for everyone |
Category: | Movies |
Genre: | Drama |
Don't
act like the hypocrite, who thinks he can conceal his wiles while
loudly quoting the Koran. - Hafez, 14th Century Iranian Poet
Film ini bersetting tahun 1986 di sebuah kampung di Iran. Sahebjam seorang jurnalis yang akan melakukan perjalanan mengalami kerusakan mobil dan terpaksa memperbaiki mobil di kampung tersebut. Di kampung inilah sebuah kebenaran terungkap dari pertemuannya dengan Zahra yang kemudian menceritakan tentang kisah Soraya keponakannya.
Soraya seorang istri dari suami yang tiran dan mengharapkan perceraian agar bisa menikahi wanita yang lebih muda dan cantik. Tapi Soraya menolak untuk menceraikan suaminya. Walaupun ia tidak lagi melayani suaminya Ali.
Suatu hari tetangga mereka ada yang meninggal. Istrinya Hassem. Hassem mempunyai anak yang keterbelakangan mental sehingga Ali, dan Mullah berkonspirasi agar Soraya bekerja di tempat Hassem. Ali melihat ini sebagai peluang dan kemudian memfitnah istrinya sendiri berzina di tempat Hassem. Dia mengancam Hassem agar bersaksi palsu dengan ancaman anaknya akan menjadi yatim piatu.
Sesuai dengan hukum yang berlaku Soraya harus dihukum dikubur setengah badan kemudian dilempar batu oleh orang sekampung.
Tragis. Tapi Soraya yang merasa tak bersalah tak mengeluarkan air matanya.
Lebih lagi Mayatnya tidak boleh dikubur. Kejam.
Film ini bagus. Sinematografinya menurutku bagus. Ceritanya tidak membosankan dan mengalir. Satu lagi bikin aku nangis-nangis.
Ada ketidakadilan yang ingin disampaikan Zahra pada dunia melalui sang Jurnalis. Wanita dinegaranya tidak didengarkan. Selalu menanggung kesalahan.
Oh iya ini ada bukunya, tapi belum pernah baca.
Wajib ditonton. Dan setelah menonton film ini Jauhilah Zina...Hukumnya alangkah berat jika benar diterapkan.
Film ini bersetting tahun 1986 di sebuah kampung di Iran. Sahebjam seorang jurnalis yang akan melakukan perjalanan mengalami kerusakan mobil dan terpaksa memperbaiki mobil di kampung tersebut. Di kampung inilah sebuah kebenaran terungkap dari pertemuannya dengan Zahra yang kemudian menceritakan tentang kisah Soraya keponakannya.
Soraya seorang istri dari suami yang tiran dan mengharapkan perceraian agar bisa menikahi wanita yang lebih muda dan cantik. Tapi Soraya menolak untuk menceraikan suaminya. Walaupun ia tidak lagi melayani suaminya Ali.
Suatu hari tetangga mereka ada yang meninggal. Istrinya Hassem. Hassem mempunyai anak yang keterbelakangan mental sehingga Ali, dan Mullah berkonspirasi agar Soraya bekerja di tempat Hassem. Ali melihat ini sebagai peluang dan kemudian memfitnah istrinya sendiri berzina di tempat Hassem. Dia mengancam Hassem agar bersaksi palsu dengan ancaman anaknya akan menjadi yatim piatu.
Sesuai dengan hukum yang berlaku Soraya harus dihukum dikubur setengah badan kemudian dilempar batu oleh orang sekampung.
Tragis. Tapi Soraya yang merasa tak bersalah tak mengeluarkan air matanya.
Lebih lagi Mayatnya tidak boleh dikubur. Kejam.
Film ini bagus. Sinematografinya menurutku bagus. Ceritanya tidak membosankan dan mengalir. Satu lagi bikin aku nangis-nangis.
Ada ketidakadilan yang ingin disampaikan Zahra pada dunia melalui sang Jurnalis. Wanita dinegaranya tidak didengarkan. Selalu menanggung kesalahan.
Oh iya ini ada bukunya, tapi belum pernah baca.
Wajib ditonton. Dan setelah menonton film ini Jauhilah Zina...Hukumnya alangkah berat jika benar diterapkan.
Sponsored Links
|
|
amathonthe wrote on Apr 14, '10
cinderellazty said
waaawww
weeew
|
cinderellazty wrote on Apr 13, '10
waaawww
|
amathonthe wrote on Apr 9, '10
mooncatz said
baca resensina aja udah menohok hati T_T
huhuh..nonton deh mba mon,,baguus
|
amathonthe wrote on Apr 7, '10
thiyarenjana said
bukunya judulnya apa?
sama kayaknya judulnya
|
thiyarenjana wrote on Apr 7, '10
bukunya judulnya apa?
|
No comments:
Post a Comment