for everyone |
Adakah kurikulum membaca khusus di Indonesia?
Saat nonton Freedom Writer atau The Class, guru pelajaran bahasa mereka memilih buku yang akan dibaca satu semester ini dan kemudian membahas isinya dikelas. Dan kebetulan dua film ini memilih buku Anna Frank untuk dibaca. Yang menurut saya akan langsung dijadiin alas tidur bagi siswa di Indonesia, termasuk saya kali.
Dalam serial Upin dan Ipin bahkan untuk anak TK seperti mereka diberi buku oleh CikGurunya, yang pastinya sesuai umur mereka yaitu buku dongeng.
Dibuku Kelas 205 sang guru bu Zajac pun sibuk memilih buku yang cocok dibaca untuk semester ini dengan melihat kondisi anak didiknya
Nah, selama masa sekolah saya tidak pernah ada guru bahasa yang merekomendasikan buku yang kemudian akan kita bahas beramai-ramai dikelas.
Dan seingat saya kita malah baca buku Nikah Dini Keren yang kemudian jadi bahan diskusi satu kelas..hehe...
Perpustakaan terlantar begitu saja. Ketika jam pelajaran bahasa Indonesia palingan disuruh memilih salah satu buku untuk dibaca saat itu juga dan kemudian langsung ringkas.
Saya rasa guru memberikan satu kewajiban membaca buku untuk murid itu sangat penting. Karena semua memang harus dipaksakan untuk orang Indonesia.
Yang lebih penting lagi dalam ketiga film tersebut guru-gurunya tak hanya menyuruh membaca tapi juga memaknai. Kalo dalam Freedom Writers, The Class, Kelas 205 guru-gurunya akan menyuruh mereka menulis apa saja (walaupun tak berhubungan dengan buku yang mereka baca) di Upin dan Ipin membacanya didepan kelas.
Seorang teman saya bule heran dengan orang Indonesia yang tak suka baca, dan kalo di bis lebih suka tidur daripada baca.Ni bule kemana aja megang buku kalo lagi nungguin juga baca, naik bis baca,,baca baca dan baca.
So, ngelantur ga tau apa yang mau ditulis, perlu gak seorang guru memberikan tugas membaca sebuah buku untuk satu semester kepada muridnya? walau buku yang sangat tipispun???
Saat nonton Freedom Writer atau The Class, guru pelajaran bahasa mereka memilih buku yang akan dibaca satu semester ini dan kemudian membahas isinya dikelas. Dan kebetulan dua film ini memilih buku Anna Frank untuk dibaca. Yang menurut saya akan langsung dijadiin alas tidur bagi siswa di Indonesia, termasuk saya kali.
Dalam serial Upin dan Ipin bahkan untuk anak TK seperti mereka diberi buku oleh CikGurunya, yang pastinya sesuai umur mereka yaitu buku dongeng.
Dibuku Kelas 205 sang guru bu Zajac pun sibuk memilih buku yang cocok dibaca untuk semester ini dengan melihat kondisi anak didiknya
Nah, selama masa sekolah saya tidak pernah ada guru bahasa yang merekomendasikan buku yang kemudian akan kita bahas beramai-ramai dikelas.
Dan seingat saya kita malah baca buku Nikah Dini Keren yang kemudian jadi bahan diskusi satu kelas..hehe...
Perpustakaan terlantar begitu saja. Ketika jam pelajaran bahasa Indonesia palingan disuruh memilih salah satu buku untuk dibaca saat itu juga dan kemudian langsung ringkas.
Saya rasa guru memberikan satu kewajiban membaca buku untuk murid itu sangat penting. Karena semua memang harus dipaksakan untuk orang Indonesia.
Yang lebih penting lagi dalam ketiga film tersebut guru-gurunya tak hanya menyuruh membaca tapi juga memaknai. Kalo dalam Freedom Writers, The Class, Kelas 205 guru-gurunya akan menyuruh mereka menulis apa saja (walaupun tak berhubungan dengan buku yang mereka baca) di Upin dan Ipin membacanya didepan kelas.
Seorang teman saya bule heran dengan orang Indonesia yang tak suka baca, dan kalo di bis lebih suka tidur daripada baca.Ni bule kemana aja megang buku kalo lagi nungguin juga baca, naik bis baca,,baca baca dan baca.
So, ngelantur ga tau apa yang mau ditulis, perlu gak seorang guru memberikan tugas membaca sebuah buku untuk satu semester kepada muridnya? walau buku yang sangat tipispun???
Sponsored Links
|
|
amathonthe wrote on Sep 27, '09
mmamir38 said
Aku jadi bingung. Kenapa orang Indonesia males baca ya?
naaah itu dia saya juga bingung, kalo kata temen-temen sieh malas aja tuh liat banyak tulisan yang harus dibaca
|
amathonthe wrote on Sep 27, '09
ramarizana said
Alhamdulillah semenjak SD,guru ana pernah memberikan tugas resensi yg pastinya harus membaca buku..
waaaah bagus tuh ala suka karena biasa....
|
amathonthe wrote on Sep 27, '09
malambulanbiru said
perlu.
tapi dengan budaya tulis instan (seperti facebook, twitter), tugas
membaca satu buku sepertinya akan terasa sangat berat. lagi-lagi jadi
alas bantal :p
hehehe....yang
penting nulis...biasanya juga nulis d fb jg dari bacaan yang baru
dibaca walo baru beberapa halaman dan sampe skrg tak tamat2 jua
hehee |
ramarizana wrote on Sep 27, '09
Alhamdulillah semenjak SD,guru ana pernah memberikan tugas resensi yg pastinya harus membaca buku..
|
malambulanbiru wrote on Sep 26, '09
perlu.
tapi dengan budaya tulis instan (seperti facebook, twitter), tugas
membaca satu buku sepertinya akan terasa sangat berat. lagi-lagi jadi
alas bantal :p
|
amathonthe wrote on Sep 26, '09
widyaasman said
betul betul betul, seronook sangatlah postingan ini.. ( upin ipin mode on..)
hhheee....harus menggiatkan membaca dikalangan anak juga....
harus harus harus...hehe |
widyaasman wrote on Sep 26, '09
betul betul betul, seronook sangatlah postingan ini.. ( upin ipin mode on..)
|
No comments:
Post a Comment