for everyone |
Hanya sekali saya bertemu lelaki itu
Lelaki itu selalu menunggu Adzhan
Saya tidak pernah berkenalan dengan lelaki itu secara langsung
Saat naik angkot menuju sekolah suatu sore lelaki paruh baya itu tersenyum padaku
Wajahnya bersih bersinar senyumnya menenangkan
Sore itu saat Adzhan Ashar dalam angkot,
Kiri pak...! saya turun disini aja sudah adzhan.
Supir angkot berhenti dan dibayar oleh lelaki tua itu.
Angkot kemudian jalan lagi
Namun percakapan dalam angkot setelah lelaki itu turun yang menarik saya
Bapak itu setiap kali mendengarkan adzhan selalu turun dari angkot walaupun perjalanannya masih jauh, mencari masjid untuk sholat.Angkot selalu diberhentikan saat Adzhan berkumandang, kata seorang ibu dalam angkot.
Ya, bapak itu selalu begitu, supir angkot menimpalinya saya beberapa kali di stop dekat masjid
Rupanya lelaki itu terkenal karena selalu turun dimanapun temaptnya ketika adzhan sudah berkumandang. Padahal hari itu dia baru menempuh 1/4 perjalanannya. Masih jauh jarak yang ditempuh
Namun dia lebih memilih Adzhan dan menghadap Yang Mengundangnya
Hari itu aku benar2 mendapatkan suatu pelajaran
Seorang lelaki tua yang memilih Adzhan
Aku tak pernah tahu siapa bapak itu dan tak pernah bertemu dia lagi
Suatu saat nanti semoga aku bisa bertemu dengannya
Tapi pada hari ini seorang lelaki muda menanyakan padaku apakah sudah Adzhan Ashar atau belum?Ku jawab sudah, dia langsung menuju ke Masjid untuk shalat padahal saat itu waktunya dia mengajar siswanya.
Intinya undangan berupa Adzhan lebih berarti dari apapun didunia ini
bagi mereka lelaki Adzhan
Lelaki itu selalu menunggu Adzhan
Saya tidak pernah berkenalan dengan lelaki itu secara langsung
Saat naik angkot menuju sekolah suatu sore lelaki paruh baya itu tersenyum padaku
Wajahnya bersih bersinar senyumnya menenangkan
Sore itu saat Adzhan Ashar dalam angkot,
Kiri pak...! saya turun disini aja sudah adzhan.
Supir angkot berhenti dan dibayar oleh lelaki tua itu.
Angkot kemudian jalan lagi
Namun percakapan dalam angkot setelah lelaki itu turun yang menarik saya
Bapak itu setiap kali mendengarkan adzhan selalu turun dari angkot walaupun perjalanannya masih jauh, mencari masjid untuk sholat.Angkot selalu diberhentikan saat Adzhan berkumandang, kata seorang ibu dalam angkot.
Ya, bapak itu selalu begitu, supir angkot menimpalinya saya beberapa kali di stop dekat masjid
Rupanya lelaki itu terkenal karena selalu turun dimanapun temaptnya ketika adzhan sudah berkumandang. Padahal hari itu dia baru menempuh 1/4 perjalanannya. Masih jauh jarak yang ditempuh
Namun dia lebih memilih Adzhan dan menghadap Yang Mengundangnya
Hari itu aku benar2 mendapatkan suatu pelajaran
Seorang lelaki tua yang memilih Adzhan
Aku tak pernah tahu siapa bapak itu dan tak pernah bertemu dia lagi
Suatu saat nanti semoga aku bisa bertemu dengannya
Tapi pada hari ini seorang lelaki muda menanyakan padaku apakah sudah Adzhan Ashar atau belum?Ku jawab sudah, dia langsung menuju ke Masjid untuk shalat padahal saat itu waktunya dia mengajar siswanya.
Intinya undangan berupa Adzhan lebih berarti dari apapun didunia ini
bagi mereka lelaki Adzhan
Sponsored Links
|
|
amathonthe wrote on Mar 17, '08
Amin
|
agustianwar wrote on Mar 16, '08
semoga imbalan pahalanya dilipatgandakan Allah....amin...
|
ariomuhammad wrote on Mar 15, '08
subhanallah.....
semoga kita semua berusaha menjwab panggilannya dengan langkah kaki yang riang.. amiin... |
No comments:
Post a Comment