Monday 20 August 2012

Mengenang Setahun Kepergian Sahabatku


Jan 2, '09 1:31 PM
for everyone
 
Dia sahabat kami, anggota ClassTiC'05
Faruq namanya.
Tak terasa sudah setahun berlalu sejak kepergiannya.
Dan hari ini saya ingin mengenangnya.

Faruq, sebenarnya saya tidak terlalu dekat dengan dia.
Kadang-kadang saya dan dia ngobrol biasa saja karena kami sama-sama berasal dari daerah timur.
Suatu hari dia ke kampus memakai topi menutupi rambutnya yang rontok parah dan terlihat jarang. Dan ini membuat saya ditanyain dosen yang menurut mereka kalau Faruq punya penyakit parah sehingga rambutnya seperti itu. Karena saya tak mengerti saya tanyain ke Faruq dan jawabannya adalah salah make shampoo. Saya baru tahu kalau ternyata itu adalah efek kemoterapi.

Setiap kali saya menanyakan dia sakit apa, dia hanya menjawab sakit biasa. Begitu juga kalau saya tanyakan ke temen-temen deket lainnya. Tak ada jawaban pasti.

Faruq sangat pintar, nilai-nilainya selalu bagus. Project-projectnya pun selalu berjalan lancar dan bisa dipertanggung-jawabkan. Di banding Faruq yang sakit-sakitan saya dan temen sekelompok yang selalu gila selalu males-malesan bikin project. SKS.

Pertama dan terkahir kalinya saya sekelompok dengan Faruq adalah saat project client-server.
Kami mengeluarkan ide masing-masing walaupun satu kelompok dan tiap orang harus presentasi ke dosen individual. Saat presentasi itu adalah hari terakhir saya melihat dia di kampus dan belajar bersama sekelas.

Minggu depannya Faruq dikabarkan masuk rumah sakit. Kami sekelas bergegas menjenguk dia ke rumah sakit. Kami menunggu dengan sabar saat dia masuk ruang MRI.
Saat saya melihat dia, yang saya ucapkan adalah "cepat sembuh ya faruq, ntar projectnya kami aja yang nyelesain". Tapi saat itu saya bener-bener sedih karena setelah keluar dari kamarnya saya berpikiran bahwa Faruq takkan bisa hidup lebih lama lagi.
Entah kenapa pikiran itu bisa datang dengan sendirinya,

2 Minggu setelah itu kabar meninggalnya Faruq membuat aku shock.
Kepergian Faruq membuat kami sedih tapi juga membuat kami belajar.
Dari cerita ibu Faruq, kami tahu bahwa kami tak pernah benar-benar belajar dengan serius dalam keadaan kami yang lebih sehat.
Faruq sudah tahu penyakitnya sejak dia duduk di bangku SMA, tapi dia tetap keukeuh melanjutkan studinya jauh dari kampung halamannya di Palu sana.
Walaupun kadang sering tak masuk tapi dia selalu belajar dalam sakitnya.
Tak pernah meninggalkan sholat. Bahkan dia meninggal setelah selesai sholat subuh, sholat dengan isyarat.

Hal-hal yang kupelajari dari Faruq saat melepas kepergiannya itu sangat banyak.
Faruq yang sangat mencintai ibunya, Faruq yang menjadi musafir dan tetap menuntut ilmu walau dalam sakitnya. Faruq yang tak meninggalkan shalat dalam sekaratnya.

Semangat Faruq menuntut ilmu dalam keadaan sakit itu membuat saya malu.
Nikmat sehat  tak saya pergunakan untuk menuntut ilmu dengan baik.
Hanya doa  yang bisa saya kirimkan untuk Faruq, dan melanjutkan semangat Faruq yang ditinggalkannya.

-- Untuk Faruq dan Sahabat-sahabat ClassTiC'05--


10 CommentsChronological   Reverse   Threaded
Add a Comment
   
amathonthe wrote on Aug 26, '10
rida044 said
Berkali-kali aku baca kisah ini, dan berkali-kali juga aku terharu.. Apalagi ketika membayangkan dan ingat keadaannya waktu itu.., waktu dia masih sempat kuliah, dengan cara jalan yang sangat dipaksakan, menahan sakit kurasa.

Kisah ini mengingatkan kita d'.., dan kita wajib belajar dari Faruq..
Dan aku juga ingin bilang, "Ayo Dhek.., kamu masih bisa.., kamu pasti bisa.."
Huaaaaaaaaa

iya mba sampe sekarang aku masih inget banget ma dia..
hiks

Pasti bisa...Hiiiiiiiiiiiiiks
rida044 wrote on Aug 26, '10
Berkali-kali aku baca kisah ini, dan berkali-kali juga aku terharu.. Apalagi ketika membayangkan dan ingat keadaannya waktu itu.., waktu dia masih sempat kuliah, dengan cara jalan yang sangat dipaksakan, menahan sakit kurasa.

Kisah ini mengingatkan kita d'.., dan kita wajib belajar dari Faruq..
Dan aku juga ingin bilang, "Ayo Dhek.., kamu masih bisa.., kamu pasti bisa.."
amathonthe wrote on Jan 2, '09
masfathin said
emang kita (aku terutama) suka begitu...
menyia-nyiakan waktu.. :(
aku juga masih suka menyia-nyiakan waktu
dan nyesel banget karena waktu tak bisa berulang kembali...
hanya bisa membuat yang terbaik untuk kedepannya
amathonthe wrote on Jan 2, '09
Subhanallah..
merinding din...
hmm...
mudah-mudahan bisa belajar dari Faruq ya yo
amathonthe wrote on Jan 2, '09
ifadesu said
hiks...
jadi sedih dan malu...
sama mbak...
sampai sekarangpun saya masih malu ama Faruq
amathonthe wrote on Jan 2, '09
semoga amal ibadanya diterima disisiNYa...., dan thanks for sharing benar2 pelajaran juga buat aq
Amiiin....
Semoga ni bisa bermanfaat ya
ifadesu wrote on Jan 2, '09
hiks...
jadi sedih dan malu...
binarlangitbiru wrote on Jan 2, '09
semoga amal ibadanya diterima disisiNYa...., dan thanks for sharing benar2 pelajaran juga buat aq
masfathin wrote on Jan 2, '09
jadi malu ya sama Faruq...
emang kita (aku terutama) suka begitu...
menyia-nyiakan waktu.. :(
ariomuhammad wrote on Jan 2, '09
Subhanallah..
merinding din...

No comments: