Sunday 12 August 2012

Sekapur Sirih DiBawah Bendera Revolusi


Aug 13, '08 12:36 PM
for everyone

Ini adalah sekapur sirih yang dikutip dari buku Di Bawah Bendera Revolusi oleh Ir. Soekarno.
            “Buku “DIBAWAH BENDERA REVOLUSI” ini dipersembahkan kepada rakjat Indonesia dengan maksud djanganlah hendaknja hanja sekedar untuk penghias lemari buku, akan tetapi dengan penuh tjinta dan sadar mempeladjarinja setjara ilmiah betapa pasangsurutnja pergerakan kemerdekaan dizaman pendjadjahan.
            Persatuan bangsa,--persatuan antara golongan-golongan Nasional, Agama, dan Marxis, atau lebih terkenal dengan istilah NASAKOM sekarang ini, pada hakekatnja bukan “barang baru” dalam rangka perdjoangan rakjat Indonesia jang dipelopori oleh Bung Karno. Dengan meneliti buku ini setjara ilmiah, akan lebih memperdjelas pengertian bahwa Revolusi Agustus 1945 jang berhasil gemilang itu, bukanlah suatu “maha-kedjadian” jang berdiri sendiri, akan tetapi adalah suatu tjetusan sedjarah yang sangat erat hubunganja dengan kedjadian-kedjadian sebelumnja,--erat hubungnja dengan persiapan-persiapan jang sudah berpuluh-puluh tahun dilakukan oleh pergerakan rakjat Indonesia dengan pengorbanan jang tidak sedikit.
            Ketjuali untuk penjegaran kembali pengertian dan kesadaran tentang apa sesungguhnja djiwa dan tudjuan perdjoangan kemerdekaan dimasa jang lampau itu, maka buku “DIBAWAH BENDERA REVOLUSI” ini dipersembahkan kepada rakjat Indonesia, untuk setjara ilmiah mempergunakannja guna meratakan djalan bagi pembentukan masjarakat adil dan makmur.”
Djakarta, 13 Februari 1963
H.Muallif Nasution

Kutipan ini tidak bermaksud untuk mengagumi Soekarno ataupun hal yang berhubungan dengan NASAKOM, akan tetapi dalam sekapur sirih ini terdapat harapan untuk rakjat Indonesia bahwa perjuangan itu tidak dalam waktu yang singkat, bahwa perjuangan itu membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, bahwa untuk membuat sejarah kemerdekaan Indonesia, bukan karena kegemilangan Bung Karno akan tetapi dari Rakjat Indonesia dan kejadian-kejadian sebelumnya, persiapan-persiapan yang dilakukan bukan dalam waktu yang singkat.
Bolehlah kita berharap Indonesia suatu saat nanti akan merdeka untuk kedua kalinya, dan bisa untuk berubah. Karena untuk sekali merdeka saja kita membutuhkan 350 tahun. Bukan waktu yang singkat. Karena perjuangan itu harus dimulai dari sekarang. Bukan untuk kita tapi untuk anak cucu kita.
 

No comments: