Monday 20 August 2012

Shut Up!


Oct 14, '08 10:58 AM
for everyone
 
Kemarin adalah hari pertama masuk kelas baru lagi di tempat les saya
Masih tetap dengan formasi yang sama namun ada yang nambah dikelas...

Walaupun lampu ditempat les saya padam namun kegiatan belajar mengajarnya tetap dijalankan dengan menggunakan sebatang lilin dalam kelas..(susah juga kalo yang ngajar bule mati lampu tancap terus)

Guru baru so pasti... Namun kami tetap merindukan Mrs.Teresa...
Guru baru yang ngajar ini emang lebih tegas an lebih tua namanya Mr.Barrie.
Yang meminta guru tersebut mengajar adalah kami sendiri. Soalnya ini special case.
Special case untuk menghadapai Krisna, salah satu teman les saya..

Krisna adalah anak yang pintar, namun terlalu hiperaktif sehingga kelas menjadi amat sangat ramai dan mengganggu konsentrasi belajar. Terlalu banyak interupsi..Dia masih kelas 1 SMA sehingga dapat dibayangkan seorang remaja sedang dalam masa pertumbuhan.
Tidak ada yang membenci Krisna semua sangat menyayanginya karena dialah yang paling muda sekaligus paling gede dalam kelas. Namun terkadang kami terlalu pusing dengan kehiperaktifannya Krisna.

Shut Up! Mrs.Teresa tidak pernah berpengaruh pada Krisna.Namun Shut Up! Mr.Barrie membuat Krisna diam tadi malam.
Krisna yang diam lebih terlihat manis dan patuh membuat saya dan teman-teman menjadi tertawa sendir melihat Krisna diam. Parahnya lagi dia terlihat sangat stres dengan keadaan kelas yang terlihat tenang namun takbisa berbuat apa-apa.
Sebenarnya agak kesepian juga tadi malam tidak mendengar riangnya Krisna..
Namun sepertinya hal ini tidak akan terjadi besok karena ia berencana  melakukan aksi lagi untuk misi penghancuran kedamaian kelas...

Saya berandai-andai jika saya jadi guru bagaimana saya bisa menghadapi Krisna...
Mrs.Teresa sepertinya stres berat menghadapi Krisna, namun dia menganggap Krisna seperti anaknya...

Krisna membuat saya berpikir bahwa saya belum bersikap dewasa.
Bahwa dulu dan mungkin sekarang saya masih  tidak bisa menerima Krisna dengan keadaannya, mungkin juga saya kadang tidak menerima keadaan orang-orang disekitar saya dengan apa adanya mereka.
Krisna yang ribut adalah Krisna yang sedang mencari jati dirinya. Karena dia masih remaja.
Karena suatu hari nanti dia akan berada di posisi saya menghadapi seseorang yang mungkin seperti dirinya dan akan tau bagaimana rasanya dulu dia ribut dan kacau.
Krisna membuat saya berpikir bahwa Krisna adalah Krisna dan Saya adalah Saya sehingga saya pun belajar menerima kenyataan bahwa saya juga dulu seperti Krisna suka ribut, tapi tetap patuh terhadap guru...

Shut Up Krisna! yang diucapkan saya pada Krisna dulu juga tidak pernah berpengarh karena dia tidak mau diam. Namun ketika dia ingin diam dia akan memilih diam tergantung siapa yang mengatakan Shut Up! padanya...

Belajar..Belajar menerima setiap orang apa adanya





Sponsored Links
* Your photos & videos as large as possible for all your friends and family * Your video in HD (up to 1080p) * Automated backup and permanent storage * Ad-free browsing..
 
Low Prices on Shoes, Jewelry, Clothing, Food, Accessories, T-Shirts, Electronics and much more. Safe Shopping from friendly, trusted sellers. Great deals on local items.
Add a Comment
   
fohekarumi wrote on Oct 16, '08
menerima, setiap orang apa adanya ga semudah membalikan telapak tangan tapi dalam proses kehidupan kita, kita kan bertemu dengan orang2 dengan latar personal berbeda, dan ini yang akan membuat kita belajar menerima mereka apa adanya. dan lagi kitapun juga berusaha dan menginginkan orang menerima kita apa adanya.

No comments: