Thursday 27 September 2012

Malam Sastra


Dec 14, '10 6:57 PM
for everyone
Malam Sastra

Dulu, jika saya bilang dulu, saya sedang mengenang.
Dulu sekali. Waktu saya kecil.
Setiap Rabu malam, atau malam Rabu. 
Jika saya bilang atau, saya sedang lupa.

Nyalakan radio, nak. 
Sudahkah di frekuensi yang benar?
Duduk sini, mari kita mendengar.

Kemudian, puisi, dan pantun dibacakan.

Oh itu oom saya, dia berdeklamasi.
Pun berpantun ria, hasil kiriman pendengar.

Alunan musik lembut mengiringi pembacaan puisi.
Alunan ria mengiringi pembacaan pantun.
Dan sungguh pendengar pandai merangkai kata.
Untuk keluarga nun jauh, atau kekasih di seberang pulau.
Lewat radio, lewat malam sastra.

Ibu membelikan radio. Untuk mengisi kamar kosong ini.
Sebuah radio tape kecil berwarna silver. Penghibur kala sepi.
Mengapa tak belikan saya televisi ibu?
Mungkin ibu sedang mendidik. Mendidik saya menjadi pendengar setia.
Mungkin juga untuk menjadi romantis. 

Tapi ibu, malam sastra tak lagi ada.
Mungkin nanti, jika saya jadi penyiar.
Sponsored Links
Low Prices on Shoes, Jewelry, Clothing, Food, Accessories, T-Shirts, Electronics and much more. Safe Shopping from friendly, trusted sellers. Great deals on local items.
 

6 CommentsChronological   Reverse   Threaded
Add a Comment
   
ravindata wrote on Dec 18, '10
suit memori tenan ..
tintin1868 wrote on Dec 15, '10
wah jadi inget pulang nih?
amathonthe wrote on Dec 14, '10
@mbak Fajar, iya biar banyak mendengarkan
jaraway wrote on Dec 14, '10
biar banyak mendengarkan..hehehehe
amathonthe wrote on Dec 14, '10
Iya Radioku masih ada, hihih, masih didengerin kok
rida044 wrote on Dec 14, '10
like..
btw tu radio masih ada kah?

No comments: