for everyone |
Barusan
tadi nonton Nat Geo Channel, maklum kalau di rumah ada tv kabel. Dan
yang seru adalah tayangannya tentang pencarian Orang Pendek di Taman
Nasional Kerinci Sumatera.
Saya tidak tau Orang Pendek itu seperti apa, tapi katanya Orang Pendek adalah hewan yang berkaki dua dan berdiri tegak layaknya manusia.
Yang keluar dari mulut si pembawa acara ini saat berhasil menembus kedalaman hutan di TN Kerinci adalah, it's amazing, I've never seen something like this before, So wonderful.
Dan memang benar indah banget pemandangannya. Tapi yang parah adalah untuk masuk kesana susah banget. Curah hujan yang lebat, harus melewati danau, rawa yang tebal, bahkan si bule pun harus menggigil, sampai make selimut hipotermia. Baru tau aku ada selimut macam itu.
Sayangnya, pencarian Orang Pendek ini tidak diteruskan karena masalah waktu dan dana. Pembuktiannya pun belum jelas. Pembawa acaranya bilang, banyak peneliti mengatakan bahwa untuk masuk ke hutan Sumatera sulit sekali, jadi tidak banyak peneliti yang bertahan disana.
Kalau lihat acara ini, rasanya pengen menguak rahasia hutan-hutan Indonesia. Sungguh mengagumkan ciptaan Allah. Sungguh indah Indonesiaku. Sayangnya yang meneliti bule semua. Yang memang suka tantangan dan sangat berdedikasi terhadap ilmu pengetahuan. Tinggal belasan tahun di pedalaman Indonesia demi membuktikan ada Orang Pendek.
Saya tidak tau Orang Pendek itu seperti apa, tapi katanya Orang Pendek adalah hewan yang berkaki dua dan berdiri tegak layaknya manusia.
Yang keluar dari mulut si pembawa acara ini saat berhasil menembus kedalaman hutan di TN Kerinci adalah, it's amazing, I've never seen something like this before, So wonderful.
Dan memang benar indah banget pemandangannya. Tapi yang parah adalah untuk masuk kesana susah banget. Curah hujan yang lebat, harus melewati danau, rawa yang tebal, bahkan si bule pun harus menggigil, sampai make selimut hipotermia. Baru tau aku ada selimut macam itu.
Sayangnya, pencarian Orang Pendek ini tidak diteruskan karena masalah waktu dan dana. Pembuktiannya pun belum jelas. Pembawa acaranya bilang, banyak peneliti mengatakan bahwa untuk masuk ke hutan Sumatera sulit sekali, jadi tidak banyak peneliti yang bertahan disana.
Kalau lihat acara ini, rasanya pengen menguak rahasia hutan-hutan Indonesia. Sungguh mengagumkan ciptaan Allah. Sungguh indah Indonesiaku. Sayangnya yang meneliti bule semua. Yang memang suka tantangan dan sangat berdedikasi terhadap ilmu pengetahuan. Tinggal belasan tahun di pedalaman Indonesia demi membuktikan ada Orang Pendek.
Sponsored Links
|
amathonthe wrote on Sep 4, '11
@Fatah,
dibuku Naked Traveler yang ke 3 si Trinity bilang untuk jadi
backpaacker pemula Indonesia adalah tempat terbaik buat ngelatih
mental,soalnya jarang ada informasi. Mudah-mudah Fatah yang bisa nulis
tentang buku travel Indonesia, dananya mang besar tapi semua mungkin
aja...
|
amathonthe wrote on Sep 4, '11
@Mbak
Tin, jangankan dari Jakarta mbak, dari daerah timur aja ke Papua juga
masih mahal. Ya bener kalo ke Singapore atau Malaysia lebih murah bagi
orang daerah Jawa
|
amathonthe said
coba ya Tah kita bikin buku Lonely Planet versi Indonesia asli Indonesia.
Bismillah... Semoga bisa kesampaian. Coba Dinas Pariwisata memprogramkan pembuatan buku ini, saya bersedia deh gabung :))
|
tintin1868 said
peta gunther ya..
Saya malah baru tahu, Mbak. Ini lagi baca-baca artikel tentang Peta Gunther :))
Makasih ya. |
tintin1868 said
kita
mungkin belum punya kesadaran untuk jalan jelajah negri sendiri, malah
ke luar negri.. sama dong ma orang luar yang maunya ke indonesia ato
negara lain yang bukan negrinya..
Bisa
jadi demikian, Mbak. Maka, saya pribadi amat berterima kasih pada
Trinity - penulis buku seri The Naked Traveler - karena telah menggugah
semangat bepergian orang-orang Indonesia. Nggak cuma ke luar negeri,
tapi lebih-lebih menjelajahi Indonesia. Ada tautannya saya posting di
link blog saya mengenai alasan kenapa kita kudu menjelajahi Indonesia.
|
tintin1868 said
lah si agus malah menulis tentang cina..
kritik balik buat dia :))
tapi, dalam konteks ini, si Agustinus menyayangkan tidak adanya buku panduan khusus wisata di Indonesia yang dibuat oleh orang Indonesia asli untuk digunakan oleh masyarakat Indonesia :) Itu sih yang dia sayangkan. Tapi, mau gimana lagi, pada kenyataannya memang demikian. Informasi wisata tentang Indonesia masih jauh dari kata 'memadai'. Kita perhatikan saja di rak buku pariwisata. Bali masih mendominasi. Meskipun belakangan ini mulai muncul seri wisata lokal, tapi itu lagi-lagi belum memadai. |
tintin1868 wrote on Sep 3, '11
ke papua lebih mahal daripada ke singapur ato malaysia loh ongkosnya.. :D itu kalu dari jkt.. jadi lebih milih ke sing kan?
|
amathonthe wrote on Sep 3, '11
@Mbak
Tin, hooh baru tau aku si Agus nulis tentang Cina, iya mbak mungkin
jelajah negri sendiri lebih mahal dan lebih menantang kali daripada
keluar negeri. Secara banyak pulau gini transportasinya lumayanlah.
Banyakan maunya bawa koper aja malas nyari yang susah2. Hehehe
Kalo orang jaman dulu kate2 ga tau mbak, hehehe, tapi tadi ada penjelasannya tuh tentang Homo Floresinensis cuma lupa.hehehe |
tintin1868 wrote on Sep 3, '11
amathonthe said
Orang
Kate bukannya di Makassar ya mbak? Kata peneliti itu ada juga semacam
orang pendek di Flores gitu. namanya Homo Floresinensis kalo ga salah.
orang jaman dulu emang katekate kan? kaya homo soloensis ato homo di jawa itu apa ya namanya?
|
tintin1868 wrote on Sep 3, '11
lafatah said
Agustinus
Wibowo juga pernah mengeluhkan, kenapa sih penulis 'Meraba Indonesia'
alias mas Ahmad Yunus menggunakan The Lonely Planet sebagai panduannya
selama keliling Indonesia.
lah si agus malah menulis tentang cina..
kita mungkin belum punya kesadaran untuk jalan jelajah negri sendiri, malah ke luar negri.. sama dong ma orang luar yang maunya ke indonesia ato negara lain yang bukan negrinya.. kalu soal data, kog jadi inget peta gunther ya.. peta itu malah membantu kita, untung bule yang bikin karena punya modal dan ilmu.. jadi tinggal kitanya yang nerusin.. |
amathonthe wrote on Sep 3, '11
@Mbak
Ii, iyaa itu ngutip dari lafatah statusnya, hehe, tapi kalau mau buka
mata, telinga dan hati pasti banyak yang kita ketahui
@Mbak Tin, iya mbak asyik2 acaranya, aku juga suka nonton dog whisperer. Ama Animal Planet juga asyik-asyik acaranya. Orang Kate bukannya di Makassar ya mbak? Kata peneliti itu ada juga semacam orang pendek di Flores gitu. namanya Homo Floresinensis kalo ga salah. @Lafatah Wah, aku jadi makin penasaran ama Indonesia, coba ya Tah kita bikin buku Lonely Planet versi Indonesia asli Indonesia. Biar lebih mengenal negeri ini. Memang sepertinya tak banyak anak muda yang punya passion untuk mengetahui seluk beluk negeri Ini. Coba juga tuh buku Tepian Tanah Air dibikin versi kecil dan detail gimana kesana plus harga-harganya, asyik banget tuh. @Opa Amir, katanya si Hewan opa jadi mau cari tau ada mahluk selain manusia yang bisa berjalan tegak dan berkaki dua, pedibel kalo ga salah ya @Mas Anoth, hahahha, nek kuwi aku ra ngerti, sesok bali Yojo ta cari. |
anotherorion wrote on Sep 3, '11
lha nek seko bangjo tempel ke kiri kuwi bakso pak pendek ki enak e
|
tintin1868 wrote on Sep 3, '11
jangankan di kalimantan, di papua juga ada orang kate..
nat geo acaranya asik2.. ku suka yang dog whisperer dan dont talk to my mom.. seru loh dokumenternya.. |
No comments:
Post a Comment