for everyone |
Gamelan is a spirit, not an object -Sapto Raharjo-
Tadi malam ketika nonton Gamelan Festival sang pembawa acara mengatakan bahwa Israel sudah lima kali ingin berpartisipasi dalam Yogyakarta Gamelan Festival ini.
Israel ternyata punya grup gamelan dah sudah lama mendalami Gamelan.
Namun tidak tahu kenapa mereka tidak dihadirkan.Mendatangkan mereka mungkin akan membuat kontroversi bagi yang melihat Israel hanya sebagai negara yang kejam terhadap Palestina (menurut saya). Tapi kenapa tidak di datangkan saja. It's ok. Asalkan mereka tidak membawa senjata, toh senjata yang mereka bawa adalah gamelan. Baru saya tahu orang Israel bisa mengembangkan seni gamelan juga.
Nah saat di twitter saya iseng nanya ke drummernya SID, cuma nanya aja eh ternyata ada beberapa tanggapan. Saya cuma penasaran aja ama jawaban si bli ini. Tapi ada yang mengira saya anti Israel ikut gamelan. Tapi jawabannya si bli adalah Seni adalah alat pemersatu, gapapa selama niatnya baik. Ini saya setuju.
Seni itu tidak memandang ras. Toh juga tidak semua orang Israel jahat. Selalu ada sisi baik dan sisi buruk. Bukan berarti saya membenarkan perbuatan Israel kepada Palestina loh. Tapi masalah berkesenian adalah masalah lain.
Lihat saja negri ini. Di antara carut marutnya pemerintahan yang menaikkan TDL maupun harga sembako yang mencekik, tetap saja seni dan budaya puntya tempat sendiri, menjadi hiburan diantara hiruk pikuknya negri ini.
Jadi kalau mereka mau datang, sebagai seorang pelaku seni kenapa tidak. Yang penting spiritnya dapet.
Dalam hal seni dan olahraga menurut saya tidak ada penjajah dan yang dijajah. Semuanya menikmati. Kalau di pertandingan olahraga harus ada yang menang dan kalah itu sudah aturannya. Saat Piala Dunia, ada dua negara yang sedang terjadi ketegangan di negaranya masing-masing. Korea Utara vs Korea Selatan. Menurut yang saya baca diinternet, kedua tim di piala dunia saling salaman dan bersahabat satu sama lain. Tidak saling membenci dan bersikap sportif. Tak mengindahkan ketegangan yang terjadi antara dua negara.
Bisakah kita menikmati musik sebagai musik saja, tanpa embel-embel ras?
Bisa saja bagi yang mau, bagi yang ga mau terserah.
Tulisan ini hanya opini saya saja. Setuju, tidak setuju terserah pada individu masing-masing.
Tadi malam ketika nonton Gamelan Festival sang pembawa acara mengatakan bahwa Israel sudah lima kali ingin berpartisipasi dalam Yogyakarta Gamelan Festival ini.
Israel ternyata punya grup gamelan dah sudah lama mendalami Gamelan.
Namun tidak tahu kenapa mereka tidak dihadirkan.Mendatangkan mereka mungkin akan membuat kontroversi bagi yang melihat Israel hanya sebagai negara yang kejam terhadap Palestina (menurut saya). Tapi kenapa tidak di datangkan saja. It's ok. Asalkan mereka tidak membawa senjata, toh senjata yang mereka bawa adalah gamelan. Baru saya tahu orang Israel bisa mengembangkan seni gamelan juga.
Nah saat di twitter saya iseng nanya ke drummernya SID, cuma nanya aja eh ternyata ada beberapa tanggapan. Saya cuma penasaran aja ama jawaban si bli ini. Tapi ada yang mengira saya anti Israel ikut gamelan. Tapi jawabannya si bli adalah Seni adalah alat pemersatu, gapapa selama niatnya baik. Ini saya setuju.
Seni itu tidak memandang ras. Toh juga tidak semua orang Israel jahat. Selalu ada sisi baik dan sisi buruk. Bukan berarti saya membenarkan perbuatan Israel kepada Palestina loh. Tapi masalah berkesenian adalah masalah lain.
Lihat saja negri ini. Di antara carut marutnya pemerintahan yang menaikkan TDL maupun harga sembako yang mencekik, tetap saja seni dan budaya puntya tempat sendiri, menjadi hiburan diantara hiruk pikuknya negri ini.
Jadi kalau mereka mau datang, sebagai seorang pelaku seni kenapa tidak. Yang penting spiritnya dapet.
Dalam hal seni dan olahraga menurut saya tidak ada penjajah dan yang dijajah. Semuanya menikmati. Kalau di pertandingan olahraga harus ada yang menang dan kalah itu sudah aturannya. Saat Piala Dunia, ada dua negara yang sedang terjadi ketegangan di negaranya masing-masing. Korea Utara vs Korea Selatan. Menurut yang saya baca diinternet, kedua tim di piala dunia saling salaman dan bersahabat satu sama lain. Tidak saling membenci dan bersikap sportif. Tak mengindahkan ketegangan yang terjadi antara dua negara.
Bisakah kita menikmati musik sebagai musik saja, tanpa embel-embel ras?
Bisa saja bagi yang mau, bagi yang ga mau terserah.
Tulisan ini hanya opini saya saja. Setuju, tidak setuju terserah pada individu masing-masing.
Sponsored Links
|
|
amathonthe said
![]() kesian kesia kesian ga bisa dateng ![]()
siiippp...,
berkumpul dan bergaul dengan banyak orang yang berbeda kebiasan,
tingkah laku, budaya, dan aturan, mampu mengajarkan kita akan banyak
hal..
|
amathonthe wrote on Jul 25, '10
rida044 said
![]() pertama.., ngiri (bangettt) karena g bisa dateng liat.. kedua..,mo bilang, "tidak semua orang padang itu pelit, tidak semua orang jawa itu lembut, tidak semua orang timur itu keras", dan saya rasa juga, tidak semua orang Israel itu setuju dengan apa yang selama ini terjadi... Dan paling tidak.., (seandainya jadi kesini), mereka membawa misi kesenian.., tidak yang lainnya, tapi mungkin juga tidak semua orang mau dan mampu menerima itu.., mungkin untuk antisipasi, keputusan itu yang diambil.. ^_^ ![]()
Hahhaahay
i like your comment sis,,,betul betul,,bukankah itu sudah kita buktikan
dengan tinggal di Jogja yang bagai Indonesia mini dan bertemu dengan
berbagai macam suku,,,haha
kesian kesia kesian ga bisa dateng |
amathonthe wrote on Jul 20, '10
@cinderellazty,
wah wallahualam mba, masih harus diperlukan kajian bukti sejarah yang
lebih otentik. Mungkin bisa jadi bahan penelitian sejarawan dibidang
ini.
|
cinderellazty wrote on Jul 20, '10
hehehe wallahua'lam sih fit... cm berpendapat,,, maaf kalau kurang berkenan:)
|
cinderellazty wrote on Jul 20, '10
weiiitttzzz....
israel itu sudah ada sebelum jaman nabi musa fit:) sudah dipastikan
israel duluan sebelum gamelan, nonton film the arrival (di youtube)...
ternyata pengaruh kabbalah (yang skrng dinikmati dominan oleh israel)
itu menyusup hingga budaya jawa... :) wallahua'lam
|
anotherorion wrote on Jul 20, '10
hahahaha ya namanya juga manusia lah, klo kendang kan emang ga bisa misah misuh
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
Hahaha, jadi makmum emang enak gampang buat misuh misuh,
|
anotherorion wrote on Jul 20, '10
amathonthe said
![]() ![]()
nek
buat intronya sih kendang duluan, tp klo dah jalan semua harus ngikut
irama bonang, daripada dipisuhin dari belakang, mending mundur ke
belakang bisa gantian misuhin... hehehehe
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
Wakakakak,
kocak kocak,haha, dari bonang didepan klempar ampe gong diblakang,
xixixxi, aspek kepemimpinan ternyata dibutuhkan jg digamelan.nice share
|
anotherorion wrote on Jul 20, '10
amathonthe said
![]() ![]()
iya
bisa ngerecokin orang pidato juga, klo bonang kan leadernya gamelan dia
iramanya ngeduluin setengah ketukan, padahal aku bisanya samina wa
ato'na disuruh jadi imam malah makmum sama irama jamaahnya, yo wis
mesthi bubar ditengah jalan
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
Hàhaha, emang kalo megang gong gampang ya? Gamelan emang butuh kerjasama ya biar iramanya selaras
|
anotherorion wrote on Jul 20, '10
dulu
sempet ikut belajar di cilacap, tapi ngga pernah bisa pegang bonang
sama kenong, klo aku yang pegang bonang pasti yang belakang misah misuh,
coz iramane mesthi ngisruh
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
@anotherorion, bisa maen gamelan po? Waah blajar dimana? Ayo latian lagi biar ilang kangennya
|
anotherorion wrote on Jul 20, '10, edited on Jul 20, '10
waduh, klo tiap ada orang jahat disebut islam, ck ck ck ck
|
anotherorion wrote on Jul 20, '10
kangen pengen nabuh gong e
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
@mbahdarmo,yg saya bahas bukan yahudi mas, tapi israel dilihat dari sisi seni.
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
@mba
desi, iya betul apa bedanya israel,singapore,dan usa yg menggeluti
gamelan sbgai sbuah kesenian. Toh yang main musisinya bukan
pemerintahnya. Mereka emang patut diapresiasi mau melestarikan budaya yg
bukan milik mereka, sementara aku cuma penikmat saja. Jadi pengen
kursus,hehe
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
@mba
tin, wah makasih ya mba info sejarahnya, soalnya yg saya maksud disini
bkn bani israilnya tapi israel sbg sebuah negara yg menginvasi
palestina,klo tdk salah dari thn 1900an,kalo slah koreksi lg ya. Jadi
menurut sy duluan gamelan.dan sepertinya emang ga pernah denger tuh
hubungan lahirnya gamelan dari israel.hehehe
|
amathonthe wrote on Jul 20, '10
@mas
gembili,,, yaaah sayng banget keren banget loh,yaah seharusnya memang
patut diapresiasi orang luar aja mau belajar budaya kita, sedangkan aku
pada khususnya hanya menjadi penikmat aja, pengen bisa maen
|
tintin1868 wrote on Jul 19, '10
cinderellazty said
![]() ![]()
ku pernah denger tuh nti musiknya israel.. ga ada gamelangamelanan..
|
tintin1868 wrote on Jul 19, '10
mbahdharmo said
![]() ![]()
kayanya hitler itu islam ya.. :D
|
tintin1868 wrote on Jul 19, '10
amathonthe said
![]() harus ditelusur dulu sejarah dari gamelan, karena saya tak mumpuni di bidang sejarah gamelan dan israel, ga bisa komen. Sepertinya duluan gamelan deh daripada Israel. ![]()
ga kebalik din? israel ada di jaman nabi isa.. lah nabi isa kan orang bani israel.. tahun awal masehi kan?
kalu gamelan sejarahnya jaman kita masih kerajaan hindu.. kerajaan hindu pertama kan di kutai, itu belom ada gamelan.. baru di jawa ada gamelan.. sisa2 hindu di jawa tuh majapahit, mataram kan? tahun kapan ya? bandingin sama bani israel lahir.. :D |
mbahdharmo wrote on Jul 19, '10
"Bisa
saja saya memusnahkan semua YAHUDI di DUNIA, tapi saya sisakan sedikit
saja yg hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh mereka" -
Hitler -
|
malambulanbiru wrote on Jul 19, '10
cinderellazty said
![]() ![]()
eh?
btw, jurnal ini kan berangkat dari 'ketakutan' panitia mendatangkan penggamel Israel ya. bahwa sebenarnya mereka terpaksa menolak keinginan penggamel Israel turut serta dalam Festival Gamelan Yogyakarta karena takut akan rusuh. dan bahwa seniman Israel mendalami ilmu gamelan itu patut diapresiasi, menurutku. sama seperti orang Singapura, atau mahasiswa Minessota yang tampil semalam. |
amathonthe wrote on Jul 19, '10
tidak tahu mba jiwa buddha seperti apa
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
tintin1868 said
![]() semoga nanti omongan ini bener2 diamalkan.. jangan asal "kena batunya".. ![]()
iya mba, semoga, Amiiin
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
cinderellazty said
![]() ![]()
apa korelasinya?
harus ditelusur dulu sejarah dari gamelan, karena saya tak mumpuni di bidang sejarah gamelan dan israel, ga bisa komen. Sepertinya duluan gamelan deh daripada Israel. |
amathonthe wrote on Jul 19, '10
tintin1868 said
![]() ku suka kata2mu waktu piala dunia.. olahraga, kesenian, pendidikan, ga bisa disamakan dengan ras.. bisa jadi jembatan untuk kedamaian dunia.. malah nanti, kalu emang doyan gamelan, ada asimiliasi dan integrasi, semoga urusan palestina bisa ada jalan keluarnya. ![]()
Harusnya
sieh bisa, apalagi dengan semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika,
seharusnya kita bisa menerima perbedaan, dari dalam negri maupun dari
luar. Tidak semua orang Israel jahat, begitu juga tidak semua orang
Indonesia baik.
Yah siapa tau suatu saat nanti kesenian dan olahraga isa mendamaikan semua bangsa yang sedang bergelut.. Semoga semuanya ada jalan keluar. Amin |
cinderellazty wrote on Jul 19, '10
jadi mikir fit... jangan2 lahirnya gamelan ada korelasinya dengan israel jamn dulu yaa... hadeuuu
|
tintin1868 wrote on Jul 19, '10
sudah punya jiwa seperti buddha ya..
|
tintin1868 wrote on Jul 19, '10
amathonthe said
![]() ![]()
mmhh din.. mungkin bisa omong gini sekarang.. tapi kalu mengalaminya beda rasanya loh dengan omong doang..
semoga nanti omongan ini bener2 diamalkan.. jangan asal "kena batunya".. |
tintin1868 wrote on Jul 19, '10
aneh juga gara2 israel (tanda kutip) doang langsung ditolak.. stereotip gini ga bisa diubah ya..
ku suka kata2mu waktu piala dunia.. olahraga, kesenian, pendidikan, ga bisa disamakan dengan ras.. bisa jadi jembatan untuk kedamaian dunia.. malah nanti, kalu emang doyan gamelan, ada asimiliasi dan integrasi, semoga urusan palestina bisa ada jalan keluarnya.. |
amathonthe wrote on Jul 19, '10
pastinya,
dan gw akan sedih jg kalo dia dibunuh, tapi kalo memang begitu cara dia
dipanggil sama pemilik aslinya, bisa buat apa gw
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
maigo1503 said
![]() ![]()
silahkan tapi tunggu gw punya anak dulu ya, gw belum punya soalnya
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
maigo1503 said
![]() ![]()
kalo gw ada dirumah dan dia lg ga dipenjara
gw terima aja |
amathonthe wrote on Jul 19, '10
hahaha... mungkin kita tunggu saja
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
malambulanbiru said
![]() ![]()
yups
sama mba, aku cinta agamaku, akan kuperangi (dengan kata-kata
setidaknya) kalau ada yang mengusik, akan tetapi mereka kesini kan mau
berkesenian, bukan mau perang ya. Ini seni dan ini gamelan... ya ya ya
sudahlah
|
malambulanbiru wrote on Jul 19, '10
Dan kayaknya jurnal ini kayaknya akan rame :p
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
beeglay said
![]() ![]()
Terima aja kalo dianya berani ke gw.
|
malambulanbiru wrote on Jul 19, '10
Aku
suka pas isu ini diangkat kemarin. Dan aku setuju ma kamu, Pet. Yang
bikin aku bener-bener heran adalah adanya kemungkinan protes masyarakat
ketika penggamel Israel itu datang. Maksudku, gamelan gitu lho. Tapi ya
sudahlah ..
|
amathonthe wrote on Jul 19, '10
oke punya jawabannya
|
topenkkeren wrote on Jul 19, '10
hw, follow si bli jrx juga ya? kocak dia. :d
|
No comments:
Post a Comment